BAB II
PEMBAHASAN
I. ASPEK BUDAYA TENTANG KESEHATAN DAN PENYAKIT
A. Budaya
Budaya menggambarkan sifat non-fisik,seperti nilai, keyakinan, sikap, atau adat-istiadat yang disepakati oleh kelompok masyarakat dan di wariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Kultur adalah juga merupakan kumpulan dari keyakinan, praktik, kebiasaan, kesukaan, ketidaksukaan, normal, adat-istiadat, ritual yang dipelajari dari keluarga selama sosialisasi bertahun-tahun. Banyak keyakinan, pikiran, dan tindakan masyarakat, baik yang disadari maupun yang tidak disadari, ditentukan oleh latar belakang budaya(Spector,1991). Akhirnya, kultur adalah “system metakomunikasi” yang di dalam nya tidak hanya bahasa lisan mempunyai makna, tetapi juga segala sesuatu yang lain (matsubmoto,1988)
B. Etnisitas
Etnisitas adalah rasa identitas diri yang berkaitan dengan kelompok kultur social umum dan warisan budaya. Etnisitas adalah kompleks, sukar dipahami, dan tidak selalu di definisikan dengan jelas.
C. Religi
Religi adalah keyakinan dalam sesuatu kekuatan sifat ketuhanan atau di luar kekuatan manusia yang harus di patuhi yang di ibadatkan sebagai pencipta dan pengatur alam semesta(Abramson,1980). Nilai etika dan keyakinan serta praktik keagamaan berfungsi untuk lebih jauh mengklarifikasi etnisitas
D. Kontrol lingkungan
Kontrol lingkungan mengacu pada kemampuan dari anggota kelompok kultural tertentu untuk merencanakan aktivitas yang mengontrol sifat dan factor lingkungan langsung(Giger&Davidhijar,1995). Termasuk di dalam nya adalah system keyakinan tradisional tentang kesehatan dan penyakit, praktik pengobatan tradisional, dan penggunaan penyembuh tradisional fenomena kultural tertentu ini memainkan peran yang sangat penting dalam cara klien berespons terhadap pengalaman yang berkaitan dengan kesehatan, termaksuk cara di mana mereka mendefinisikan kesehatan dan penyakit dan mencari serta menggunakan sumber kesehatan dan asuhan keperawatan serta dukungan social.
E. Oganisasi sosial
Lingkungan social dimana seseorang dibesarkan dan bertempat tinggal memainkan peran penting dalam perkembangan dan identitas cultural mereka. Anak-anak belajar tentang respon terhadap peristiwa kehidupan dari keluarga mereka dan dari kelompok etnoreligi. Proses sosialisasi ini adalah suatu bagian warisan yang diturunkan cultural, agama, dan latar belakang etnik. Organisasi social mengacu pada unit keluarga(keluarga kecil, orang tua tuggal, atau keluarga besar) dan organisasi kelompok social (keagamaan atau etnik)yang dapat diidentifikasi oleh klien atau keluarga.
F. Hambatan social pada perawatan kesehatan
Beberapa rintangan social, seperti pengangguran, kekurangan pekerjaan, tunawisma, tidak memuiliki asuransi kesehatan, dan kemiskinan menghambat sesorang untuk memasuki system perawatan kesehatan. Kemiskinan sejauh ini merupakan factor yang paling kritis. Kemiskinan adalah istilah relatif dan selalu berubah sesuai waktu dan tempat. Kesehatan yang buruk, penyakit yang melumpuhkan kehidupan, penyalahgunaan obat dan alcohol, dan tingkat pendidikan yang minim adalah penyebab social yang menyebabkan kemiskinan. Sudah banyak yang dipelajari tentang melawan kemiskinan sejak tahun 1964, tetapi sekarang timbul semboyan baru”perang melawan kemiskinan” dimana orang miskin dilihat sebagai penyebab kemiskinan dan sebagai korban kemiskinan( shoor, 1995).
G. Komunikasi
Perbedaan komunikasi di bedakan dalam berbagi cara, termasuk perbedaan bahasa, perilaku verbal dan non verbal, dan diam. Perbedaan bahasa kemungkinan merupakan factor terpenting dalam memberikan asuhan keperawatan tranfultural karena perbadaan ini memberi dampak pada semua tahap proses keperawatan. Komunikasi yang jelas dan efektif adalah aspek penting ketika berhubungan dengan klien terutama jika perbedaan bahasa menciptakan rintangan cultural antara perawat dan klien. Jika klien tidak berbicara dengan bahasa perawat, maka diperlukan pengalih bahasa. Namun demikian sering terjadi dimana klien dapat berbicara dengan bahasa perawat dengan kemampuan berbatas atau mengunakan bahasa dengan normal denotative atau konotatif yang berbeda dengan makna yang dimilki dengan perawat.
Beberapa perawat cenderung untuk menghindari klien dengan siapa mereka tidak dapat berkomunikasi. Hal ini menciptakan lingkaran erat kesalahpahaman cultural. Menurut Muecke (1970), perawat dapat berperilaku terhadap klien dengan cara berikut yang dapat disalahgunakan:
1. Perawat meneriakkan kata-kata yang sama lebih keras. Dengan mengeraskan suara, tidak akan membuat kata-kata tersebut dapat dipahami, dan tindakan seperti ini dapat juga menunjukkan permusuhan dengan klien.
2. Perawat berfokus pada tugas ketimbang pada klien. Hal ini menunjukkan bahwa perawat lebih tertarik pada tugasnya ketimbang pada klien,
3. Perawat berhenti berbicara dengan klien dan mulai melakukan sesuatu bagi klien ketimbang bersama klien, sikap ini menyikapkan secara tidak langsung tentang inverioritas klien.
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Perawat sering mempunyai latar belakang etnik, budaya, dan agama yang berbeda dengan klien. Penting artinya bagi perawat untuk memahami bahwa klien mempunyai wawasan pandangan dan interprestasi mengenai penyakit dan kesehatan yang berbeda, didasarkan pada keyakinan social-budaya dan agama klien. Jika kesadaran tentang dan kepekaan klien terhadap keunikan keyakinan dan praktik kesehatan serta penyakit disampaikan kepada perawat, maka terbina hubungan yang baik. Hubungan ini meningkatkan pemberian asuhan keperawatan yang aman dan yang secara budaya efektif.
Terdapat tentang yang luas tentang keyakinan dan praktik kesehatan di Amerika. Banyak dari keyakinan ini mempunyai akar dari latar belakang budaya, etnik, keagamaan dan atau social dari individu, keluarga, atau komunitas. Ketika mengantisipasi atau mengalami suatu penyakit atau kritis, individu bisa saja menggunakan pendekatan modern atau tradisional untuk pencegahan dan penyembuhan, atau mungkin menggunakan kedua pendekatan tersebut.
II. KEYAKINAN TRADISIONAL TENTANG KESEHATAN DAN PENYAKIT
Ketika keyakinan dan praktik kesehatan dibicarakan karena hal ini berkaitan dengan klutur, etnisitas, dan agama, maka kata dapat harus digunakan untuk mencegah stereotip. Rentang definisi sehat dan sakit, keyakinan, dan prakiknya adalah infinitive, dan terdapat perbedaan didalam dan diantara kelompok. Namun demikian, terdapat perbedaan umum yang jelas. Perawat harus mengingat bahwa penting halnya untuk selalu secara konstan mengkaji dan berkomunikasi dengan klien untuk mengklarifikasi keyakinan mereka tentang kesehatan dan penyakit.
A. Keyakinan Tradisional
Keyakinan rakyat yang didasari oleh kultur sering menentukan definisi tentang kesehatan dan penyakit bagi orang yang mempunyai system keyakinan tradisional. Pencegahan dan pengobatan suatu penyakit tergantung pada pemahaman tentang penyebabnya. Keyhakinan kesehatan tradisional tentang penyebab dari suatu penyakit dapat sangat berbeda dengan model epidemiologi orang barat. Itulah sebabya, penting artinya untuk memahami epidemiologi tradisioanal, atau penyebab penyakit didalam system keyakinan.
B. Praktik Tradisional
Banyak praktik tradisional digunakan untuk mencegah dan mengatasi penyakit; praktik ini termasuk penggunaan benda, bahan, dan praktik keagamaan, yang juga dikenal sebagai folk-medicine(pengobatan rakyat). Tepatnya, pengobatan rakyat yang berhubungan dengan tipe praktik pengobatan lain dimasyarakat. Salah satu contoh dari hal ini adalah adanya popularitas tentang pengobatan alternative dan penggunaan ramuan homeopatik. Pengobatan rakyat terus ada, sejalan dengan tekanan yang terus meningkat dari pengobatan modern dan yang telah diturunkan dari sekolah kedokteran dari generasi sebelumnya. Praktik rakyat pada masa lalu hanya memilki bagian yang telah diabaikan oleh sistem keyakianan perawatan kesehatan modern. Berikut ini adalah keragaman dari pengobatan rakyat tradisional (Yoder, 199972).
1. Pengobatan rakyat alamiah adalah salah satu dari masyarakat yang pertama menggunakan lingkungan alamiah dan menggunakan herbal, dan subtansi hewan untuk mencegah dan mengatai penyakit.
2. Pengobatan rakyat magisoreligius menggunakan kata-kata yang ramah, suci, dan tindakan suci untuk mencegah dan menyembuhkan penyakit.
C. Pengobatan Rakyat Alamiah
Pengobatan rakyat alamiah banyak dilakukan di Amerika Serikat dan di Negara lain. Umumnya, bentuk pencegahan dan pengobatan ini ditemukan pada ramuan tradisional dan obat-obat rumah tangga. Ramuan ini telah diwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya, dan banyak hingga sekarang masih digunakan. Banyak dari ramuan ini adalah herbal, dan adat serta ritual yang berkaitan dengan penggunaan herbal ini beragam di antara kelompok etnik. Aspek umum dari penggunaan herbal adalah pengetahuan bahwa segala yang terdapat di alam dapat di gunakan sebagai sumber terapi. Cara dimana obat-obatan ini dikumpulkan dan penggunaan spesifik dapat beragam sesuai dengan kelompok dan agama. Secara umum, trdadisi pengobatan rakyat menggambarkan tahun dimana herbal tersebut dipetik; cara herbal tersebut dikeringkan disiapkan; dan metoda, jumlah, dan frekuensi penggunaan.
Berikut ini adalah beberapa contoh dari pengobatan rakyat tradisional:
Seorang yang asal budayanya dari Jamaika mungkin menggunakan teh cerasee untuk menjaga “sistem” tetap bersih.
Seseorang yang asal budayanya dari Italia mungkin menggunakan bawang putih untuk mencegah mata setan.
Seseorang yang asal budayanya dari Jerman mungkin menggunakan kentang untuk mengatasi kutil.
Seseorang yang asal budayanya dari Yunani mungkin menggunakan the chamomileuntuk engatasi gangguan lambung.
Seseorang yang asal budayanya dari Cina mungkin menggunakan teh dari beras yang dibakar untuk mengatasi diare.
D. Pengobatan Rakyat Magisoreligius
Pengobatan rakyat magireligius, juga, telah ada sejak manusia mencari penyembuhan dari penyakit mereka. Tipe pengobatan ini sekarang disebut oleh sebagian orang sebagai”superstition”, namun bagi penganutnya, jenis pengobatan ini merupakan praktik keagamaan yang berkaitan dengan penyembuhan. Salah satu contoh dari pengobatan ini adalah bentuk penyembuhan keagamaan tidak resmi yang dikenal sebagai powwowing, charming, atau conjuring. Dalam praktik ini, lues jimat, air suci, seperti air dari Lourdes, manipulasi fisik digunakan dalam upaya menyembuhkan penyakit.
E. Penggunaan Makanan
Makanan dicerna dalam cara atau jumlah tertentu. Praktik ini menggunakan diet dan terdiri atas banyak ibadat yang berbeda. Banyak orang percaya bahwa sistem tubuh terjaga keseimbangan atau dalam harmoni dengan memakan dengan tipe makanan tertentu, sehingga terdapat banyak makanan dan kombinasi makanananggap tabu. Sebagai contoh, dipercaya bahwa beberapa bahan makanan dapat dimakan untuk mencegah penyakit. Orang dari banyak latar belakang etnik memakan bawang putih atau bawang mentah, memakannya ditubuh mereka, atau mengantungnya dirumah untuk tujuan ini. Peran halal yang dipraktikan diantara oaring Yahudi melarang daging babi dan kerang untuk dimakan. Mereka memperbolehkan makan ikan yang bertulang dan bersirip dan hanya potongan tertentu daging dari hewan dengan jari berlebah yang memamah biak(lembu dan domba). Orang Yahudi juga percaya susu dan daging tidak boleh diletakkan pada tempat yang sama atau dimakan pada makan. Muslim juga mematuhi banyak praktik diet, seperti diet halal. Misalnya, muslim tidak makan daging babi. Penyuluhan keagamaan dapat menyebabkan klien tidak menerima produk perawatan kesehatan, seperti insulin yang dibuat dari penkreasbabi untuk mengobati diabetes.
F. Ramuan Tradisional
Penggunaan obat-obat tradisional atau obat rakyat sekarang ini terus menigkat, dan praktiknya tampak diantaraorang-orang dari semua latar belakang etnik dan kultur. Ketika seseorang menggunakan obat-obatanyang berasal dari warisan budaya etnokultural mereka., maka penggunaan obat-obatan ini disebut sebagai “ perawatan kesehatan tradisional”. Ketika sesorang menggunakan obat-obatan bukan dari tradisi etnokultural mereka, maka penggunaan obat ini disebut sebagai “pengobatan alternative”. Penggunaan obat-obatan rakyat bukan praktik baru diantara masyarakat heritage consisten, sudah banyak digunakan dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berkutnya. Sifat famasitisdari vegetasi-tumbuhan, akar-akaran, batang, bunga, biji,dan herbal-telah banyak diteliti, dicoba, dibuat catalog, dan digunakan untuk banyak Negara. Banyak dari tumbuhan ini digunakan oleh komunitas tertentu. Tumbuhan yang lain menembus garis etnik dan komunitas dan digunakan pada area geografis tertentu. Ramuan ini dibeli ditoko khusus atau dipasar tertentu yang ada dikomunitas etnokultural di Amerika Serikat dan mungkin juga dijual dinegara asalnya.
Perawat harus menentukan apakah klien menggunakan ramuan tradisional atau alternative. Hal ini penting jika klien tidak meminum obat-obatan yang diresepkan. Sering kali, kandungan aktif dari ramuan tradisional tidak diketahui. Jika klien menggunakannya, perawat harus mengetahui ramuan tersebut dan kandungan aktifnya. Seringkali kandungan ini menjadi antagonis atau sinergik dengan obat-obatan yang diresepkan dokter. Jika demikian keadaannya, maka obat-obatan yang diresepkan dokter tidak mempunyai efek, atau dapat terjadi takar lajak yang berat. Pembahasan tentang farmakopoeia ini tidak dibahas luas dalam bab ini; sehingga hanya sampel ramuan tertentu dari setiap populasi yang akan dibahas lebih jauh.
G. Penyembuh (Dukun)
Dalam konteks tradisional, penyembuhan adalah pemulihan seseorang ke dalam keadaan harmoni antara tubuh, pikiran, dan jiwa, atau pemulihan kesehatan holistic. Dalam komunitas tertentu, orang tertentu dikenal mempunyai kekuatan untuk menyembuhkan. Dukun dianggap mendapat anugerah penyembuhan dari tuhan.
Pada banyak contoh seseorang dengan warisan budaya konsisten dapat berkonsultasi terlebih dahulu dengan seorang dukun sebelum ia berhubungan dengan pemberi kesehatan modern. Terdapat banyak perbedaan antara dokter barat dengan dukun tradisional(Kaptchuk & Croucher, 1987) (Tabel 21-3). Hubungan seseorang dengan dukun, misalnya, sering lebih dekat dibanding hubungan antara orang tersebut dengan tenaga kesehatan perawatan professional. Orang menganggap dukun sebagai seorang yang memahami masalah dalam konteks cultural, berbicara dengan bahasa yang sama, dan mempunyai pandangan yang sama tentang dunia.
Contoh dari dukun tradisional adalah sebagai berikut:
1. Medicine man: dukun tradisional dari suku Indian Amerika.
2. Senora: wanita asal Puerto Rico yang memp[unyai pengetahuan dalam mengobati penyakit.
3. Espiritista: seseorang yang memiliki keterampilan yang lebih canggih dibandingkan senora.
4. Curandero: seseorang yang mempunyai warisan budaya Meksiko dengan kemampuan yang dianugerahkan oleh tuhan untuk menyembuhkan dengan menggunakan pendekatan religious-psikiatrik.
5. Partera: dukun beranak berkebangsaan Meksiko-Amerka.
6. Root-worker: orang kulit hitam yang berasal dari Afrika yang mampu menentukan penyebab dan pengobatannya.
7. Dokter Cina: dokter yang sering dididik baik dalam lingkungan kedokteran herbal Cina trdadisional maupun kedokteran modern.
Dukun tradisional telah selalu menjadi bagian dari kultur. Metoda yang digunakan oleh dukun-dukun ini telah dikembangkan sepanjang generasi dengan coba-salah(terial and error) dan sering didasarkan pada keyakinan keagamaan dan situasi sosial. Metoda yang aktif telah dilestarikan dan diadaptasi untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Dukun tradisional menyadari tentang cultural dan kebutuhan pribadi klien dan mampu memahami masalah masa kini.
DAFTAR PUSTAKA
Potter & ferry.2005,fundamental keperawatanI.jakarta:penerbit buku kedokteran EGC
BAB III
PENUTUP
Pada dasarnya kebanyakan orang awam yang masih mempercayai dengan adanya kekuatan dukun ketimbang dengan kekuatan dokter profesional, dan kebanyakan orang menganggap dukun mendapatkan anugerah dari tuhan yang bisa menyembuhkan berbagai jenis penyakit yang diderita manusia. Dan mereka memilih ke dukun karena obat-obatan yang digunakan adalah obat herbal ketimbang obat-obatan dari dokter professional.